Saat kamu membuat spesifikasi sebuah Pod, kamu
dapat secara opsional menentukan seberapa banyak CPU dan memori (RAM) yang dibutuhkan
oleh setiap Container. Saat Container-Container menentukan request (permintaan) sumber daya,
scheduler dapat membuat keputusan yang lebih baik mengenai Node mana yang akan dipilih
untuk menaruh Pod-Pod. Dan saat limit (batas) sumber daya Container-Container telah ditentukan,
maka kemungkinan rebutan sumber daya pada sebuah Node dapat dihindari.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai perbedaan request
dan limit
, lihat QoS Sumber Daya.
CPU dan memori masing-masing merupakan jenis sumber daya (resource type). Sebuah jenis sumber daya memiliki satuan dasar. CPU ditentukan dalam satuan jumlah core, dan memori ditentukan dalam satuan bytes. Jika kamu menggunakan Kubernetes v1.14 keatas, kamu dapat menentukan sumber daya huge page. Huge page adalah fitur khusus Linux di mana kernel Node mengalokasikan blok-blok memori yang jauh lebih besar daripada ukuran page bawaannya.
Sebagai contoh, pada sebuah sistem di mana ukuran page bawaannya adalah 4KiB, kamu
dapat menentukan sebuah limit, hugepages-2Mi: 80Mi
. Jika kontainer mencoba mengalokasikan
lebih dari 40 huge page berukuran 20MiB (total 80MiB), maka alokasi tersebut akan gagal.
hugepages-*
.
Hal ini berbeda dari sumber daya memory
dan cpu
(yang dapat di-overcommit).CPU dan memori secara kolektif disebut sebagai sumber daya komputasi, atau cukup sumber daya saja. Sumber daya komputasi adalah jumlah yang dapat diminta, dialokasikan, dan dikonsumsi. Mereka berbeda dengan sumber daya API. Sumber daya API, seperti Pod dan Service adalah objek-objek yang dapat dibaca dan diubah melalui Kubernetes API Server.
Setiap Container dari sebuah Pod dapat menentukan satu atau lebih dari hal-hal berikut:
spec.containers[].resources.limits.cpu
spec.containers[].resources.limits.memory
spec.containers[].resources.limits.hugepages-<size>
spec.containers[].resources.requests.cpu
spec.containers[].resources.requests.memory
spec.containers[].resources.requests.hugepages-<size>
Walaupun requests
dan limits
hanya dapat ditentukan pada Container individual, akan
lebih mudah untuk membahas tentang request dan limit sumber daya dari Pod. Sebuah
request/limit sumber daya Pod untuk jenis sumber daya tertentu adalah jumlah dari
request/limit sumber daya pada jenis tersebut untuk semua Container di dalam Pod tersebut.
Limit dan request untuk sumber daya CPU diukur dalam satuan cpu. Satu cpu, dalam Kubernetes, adalah sama dengan:
Request dalam bentuk pecahan diizinkan. Sebuah Container dengan
spec.containers[].resources.requests.cpu
bernilai 0.5
dijamin mendapat
setengah CPU dibandingkan dengan yang meminta 1 CPU. Ekspresi nilai 0.1
ekuivalen
dengan ekspresi nilai 100m
, yang dapat dibaca sebagai "seratus milicpu". Beberapa
orang juga membacanya dengan "seratus milicore", dan keduanya ini dimengerti sebagai
hal yang sama. Sebuah request dengan angka di belakang koma, seperti 0.1
dikonversi
menjadi 100m
oleh API, dan presisi yang lebih kecil lagi dari 1m
tidak dibolehkan.
Untuk alasan ini, bentuk 100m
mungkin lebih disukai.
CPU juga selalu diminta dalam jumlah yang mutlak, tidak sebagai jumlah yang relatif; 0.1 adalah jumlah CPU yang sama pada sebuah mesin single-core, dual-core, atau 48-core.
Limit dan request untuk memory
diukur dalam satuan bytes. Kamu dapat mengekspresikan
memori sebagai plain integer atau sebagai sebuah fixed-point integer menggunakan
satu dari sufiks-sufiks berikut: E, P, T, G, M, K. Kamu juga dapat menggunakan bentuk
pangkat dua ekuivalennya: Ei, Pi, Ti, Gi, Mi, Ki.
Sebagai contoh, nilai-nilai berikut kurang lebih sama:
128974848, 129e6, 129M, 123Mi
Berikut sebuah contoh. Pod berikut memiliki dua Container. Setiap Container memiliki request 0.25 cpu dan 64MiB (226 bytes) memori. Setiap Container memiliki limit 0.5 cpu dan 128MiB memori. Kamu dapat berkata bahwa Pod tersebut memiliki request 0.5 cpu dan 128MiB memori, dan memiliki limit 1 cpu dan 265MiB memori.
apiVersion: v1
kind: Pod
metadata:
name: frontend
spec:
containers:
- name: db
image: mysql
env:
- name: MYSQL_ROOT_PASSWORD
value: "password"
resources:
requests:
memory: "64Mi"
cpu: "250m"
limits:
memory: "128Mi"
cpu: "500m"
- name: wp
image: wordpress
resources:
requests:
memory: "64Mi"
cpu: "250m"
limits:
memory: "128Mi"
cpu: "500m"
Saat kamu membuat sebuah Pod, Kubernetes scheduler akan memilih sebuah Node untuk Pod tersebut untuk dijalankan. Setiap Node memiliki kapasitas maksimum untuk setiap jenis sumber daya: jumlah CPU dan memori yang dapat disediakan oleh Node tersebut untuk Pod-Pod. Scheduler memastikan bahwa, untuk setiap jenis sumber daya, jumlah semua request sumber daya dari Container-Container yang dijadwalkan lebih kecil dari kapasitas Node tersebut. Perlu dicatat bahwa walaupun penggunaan sumber daya memori atau CPU aktual/sesungguhnya pada Node-Node sangat rendah, scheduler tetap akan menolak untuk menaruh sebuah Pod pada sebuah Node jika pemeriksaan kapasitasnya gagal. Hal ini adalah untuk menjaga dari kekurangan sumber daya pada sebuah Node saat penggunaan sumber daya meningkat suatu waktu, misalnya pada saat titik puncak traffic harian.
Saat Kubelet menjalankan sebuah Container dari sebuah Pod, Kubelet tersebut mengoper limit CPU dan memori ke runtime kontainer.
Ketika menggunakan Docker:
spec.containers[].resources.requests.cpu
diubah menjadi nilai core-nya,
yang mungkin berbentuk angka pecahan, dan dikalikan dengan 1024. Nilai yang
lebih besar antara angka ini atau 2 digunakan sebagai nilai dari flag
--cpu-shares
pada perintah docker run
.
spec.containers[].resources.limits.cpu
diubah menjadi nilai millicore-nya dan
dikalikan dengan 100. Nilai hasilnya adalah jumlah waktu CPU yang dapat digunakan oleh
sebuah kontainer setiap 100 milidetik. Sebuah kontainer tidak dapat menggunakan lebih
dari jatah waktu CPU-nya selama selang waktu ini.
spec.containers[].resources.limits.memory
diubah menjadi sebuah bilangan bulat, dan
digunakan sebagai nilai dari flag --memory
dari perintah docker run
.
Jika sebuah Container melebihi batas memorinya, Container tersebut mungkin akan diterminasi. Jika Container tersebut dapat diulang kembali, Kubelet akan mengulangnya kembali, sama seperti jenis kegagalan lainnya.
Jika sebuah Container melebihi request memorinya, kemungkinan Pod-nya akan dipindahkan kapanpun Node tersebut kehabisan memori.
Sebuah Container mungkin atau mungkin tidak diizinkan untuk melebihi limit CPU-nya untuk periode waktu yang lama. Tetapi, Container tersebut tidak akan diterminasi karena penggunaan CPU yang berlebihan.
Untuk menentukan apabila sebuah Container tidak dapat dijadwalkan atau sedang diterminasi karena limit sumber dayanya, lihat bagian Penyelesaian Masalah.
Penggunaan sumber daya dari sebuah Pod dilaporkan sebagai bagian dari kondisi Pod.
Jika monitoring opsional diaktifkan pada klaster kamu, maka penggunaan sumber daya Pod dapat diambil dari sistem monitoring kamu.
Jika scheduler tidak dapat menemukan Node manapun yang muat untuk sebuah Pod, Pod tersebut tidak akan dijadwalkan hingga ditemukannya sebuah tempat yang muat. Sebuah event akan muncul setiap kali scheduler gagal menemukan tempat untuk Pod tersebut, seperti berikut:
kubectl describe pod frontend | grep -A 3 Events
Events:
FirstSeen LastSeen Count From Subobject PathReason Message
36s 5s 6 {scheduler } FailedScheduling Failed for reason PodExceedsFreeCPU and possibly others
Pada contoh di atas, Pod bernama "frontend" gagal dijadwalkan karena kekurangan sumber daya CPU pada Node tersebut. Pesan kesalahan yang serupa dapat juga menunjukkan kegagalan karena kekurangan memori (PodExceedsFreeMemroy). Secara umum, jika sebuah Pod berkondisi Pending (tertunda) dengan sebuah pesan seperti ini, ada beberapa hal yang dapat dicoba:
cpu: 1
, maka Pod dengan request
cpu: 1.1
tidak akan pernah dijadwalkan.Kamu dapat memeriksa kapasitas Node-Node dan jumlah-jumlah yang telah dialokasikan
dengan perintah kubectl describe nodes
. Contohnya:
kubectl describe nodes e2e-test-node-pool-4lw4
Name: e2e-test-node-pool-4lw4
[ ... lines removed for clarity ...]
Capacity:
cpu: 2
memory: 7679792Ki
pods: 110
Allocatable:
cpu: 1800m
memory: 7474992Ki
pods: 110
[ ... beberapa baris dihapus untuk kejelasan ...]
Non-terminated Pods: (5 in total)
Namespace Name CPU Requests CPU Limits Memory Requests Memory Limits
--------- ---- ------------ ---------- --------------- -------------
kube-system fluentd-gcp-v1.38-28bv1 100m (5%) 0 (0%) 200Mi (2%) 200Mi (2%)
kube-system kube-dns-3297075139-61lj3 260m (13%) 0 (0%) 100Mi (1%) 170Mi (2%)
kube-system kube-proxy-e2e-test-... 100m (5%) 0 (0%) 0 (0%) 0 (0%)
kube-system monitoring-influxdb-grafana-v4-z1m12 200m (10%) 200m (10%) 600Mi (8%) 600Mi (8%)
kube-system node-problem-detector-v0.1-fj7m3 20m (1%) 200m (10%) 20Mi (0%) 100Mi (1%)
Allocated resources:
(Total limit mungkin melebihi 100 persen, misalnya, karena _overcommit_.)
CPU Requests CPU Limits Memory Requests Memory Limits
------------ ---------- --------------- -------------
680m (34%) 400m (20%) 920Mi (12%) 1070Mi (14%)
Pada keluaran di atas, kamu dapat melihat bahwa jika sebuah Pod meminta lebih dari 1120m CPU atau 6.23Gi memori, Pod tersebut tidak akan muat pada Node tersebut.
Dengan melihat pada bagian Pods
, kamu dapat melihat Pod-Pod mana saja yang memakan
sumber daya pada Node tersebut.
Jumlah sumber daya yang tersedia untuk Pod-Pod kurang dari kapasitas Node, karena
daemon sistem menggunakan sebagian dari sumber daya yang ada. Kolom allocatable
pada
NodeStatus
memberikan jumlah sumber daya yang tersedia untuk Pod-Pod. Untuk lebih lanjut, lihat
Sumber daya Node yang dapat dialokasikan.
Fitur kuota sumber daya dapat disetel untuk membatasi jumlah sumber daya yang dapat digunakan. Jika dipakai bersama dengan Namespace, kuota sumber daya dapat mencegah suatu tim menghabiskan semua sumber daya.
Container kamu mungkin diterminasi karena Container tersebut melebihi batasnya. Untuk
memeriksa jika sebuah Container diterminasi karena ia melebihi batas sumber dayanya,
gunakan perintah kubectl describe pod
pada Pod yang bersangkutan:
kubectl describe pod simmemleak-hra99
Name: simmemleak-hra99
Namespace: default
Image(s): saadali/simmemleak
Node: kubernetes-node-tf0f/10.240.216.66
Labels: name=simmemleak
Status: Running
Reason:
Message:
IP: 10.244.2.75
Replication Controllers: simmemleak (1/1 replicas created)
Containers:
simmemleak:
Image: saadali/simmemleak
Limits:
cpu: 100m
memory: 50Mi
State: Running
Started: Tue, 07 Jul 2015 12:54:41 -0700
Last Termination State: Terminated
Exit Code: 1
Started: Fri, 07 Jul 2015 12:54:30 -0700
Finished: Fri, 07 Jul 2015 12:54:33 -0700
Ready: False
Restart Count: 5
Conditions:
Type Status
Ready False
Events:
FirstSeen LastSeen Count From SubobjectPath Reason Message
Tue, 07 Jul 2015 12:53:51 -0700 Tue, 07 Jul 2015 12:53:51 -0700 1 {scheduler } scheduled Successfully assigned simmemleak-hra99 to kubernetes-node-tf0f
Tue, 07 Jul 2015 12:53:51 -0700 Tue, 07 Jul 2015 12:53:51 -0700 1 {kubelet kubernetes-node-tf0f} implicitly required container POD pulled Pod container image "k8s.gcr.io/pause:0.8.0" already present on machine
Tue, 07 Jul 2015 12:53:51 -0700 Tue, 07 Jul 2015 12:53:51 -0700 1 {kubelet kubernetes-node-tf0f} implicitly required container POD created Created with docker id 6a41280f516d
Tue, 07 Jul 2015 12:53:51 -0700 Tue, 07 Jul 2015 12:53:51 -0700 1 {kubelet kubernetes-node-tf0f} implicitly required container POD started Started with docker id 6a41280f516d
Tue, 07 Jul 2015 12:53:51 -0700 Tue, 07 Jul 2015 12:53:51 -0700 1 {kubelet kubernetes-node-tf0f} spec.containers{simmemleak} created Created with docker id 87348f12526a
Pada contoh di atas, Restart Count: 5
menunjukkan bahwa Container simmemleak
pada Pod tersebut diterminasi dan diulang kembali sebanyak lima kali.
Kamu dapat menggunakan perintah kubectl get pod
dengan opsi -o go-template=...
untuk
mengambil kondisi dari Container-Container yang sebelumnya diterminasi:
kubectl get pod -o go-template='{{range.status.containerStatuses}}{{"Container Name: "}}{{.name}}{{"\r\nLastState: "}}{{.lastState}}{{end}}' simmemleak-hra99
Container Name: simmemleak
LastState: map[terminated:map[exitCode:137 reason:OOM Killed startedAt:2015-07-07T20:58:43Z finishedAt:2015-07-07T20:58:43Z containerID:docker://0e4095bba1feccdfe7ef9fb6ebffe972b4b14285d5acdec6f0d3ae8a22fad8b2]]
Kamu dapat lihat bahwa Container tersebut diterminasi karena reason:OOM Killed
, di mana
OOM
merupakan singkatan dari Out Of Memory, atau kehabisan memori.
Kubernetes v1.25 [beta]
Kubernetes versi 1.8 memperkenalkan sebuah sumber daya baru, ephemeral-storage untuk mengatur penyimpanan lokal yang bersifat sementara. Pada setiap Node Kubernetes, direktori root dari Kubelet (secara bawaan /var/lib/kubelet) dan direktori log (/var/log) ditaruh pada partisi root dari Node tersebut. Partisi ini juga digunakan bersama oleh Pod-Pod melalui volume emptyDir, log kontainer, lapisan image, dan lapisan kontainer yang dapat ditulis.
Partisi ini bersifat "sementara" dan aplikasi-aplikasi tidak dapat mengharapkan SLA kinerja (misalnya Disk IOPS) dari partisi ini. Pengelolaan penyimpanan lokal sementara hanya berlaku untuk partisi root; partisi opsional untuk lapisan image dan lapisan yang dapat ditulis berada di luar ruang lingkup.
Setiap Container dari sebuah Pod dapat menentukan satu atau lebih dari hal-hal berikut:
spec.containers[].resources.limits.ephemeral-storage
spec.containers[].resources.requests.ephemeral-storage
Limit dan request untuk ephemeral-storage
diukur dalam satuan bytes. Kamu dapat menyatakan
penyimpanan dalam bilangan bulat biasa, atau sebagai fixed-point integer menggunakan satu dari
sufiks-sufiks ini: E, P, T, G, M, K. Kamu jika dapat menggunakan bentuk pangkat dua ekuivalennya:
Ei, Pi, Ti, Gi, Mi, Ki. Contohnya, nilai-nilai berikut kurang lebih sama:
128974848, 129e6, 129M, 123Mi
Contohnya, Pod berikut memiliki dua Container. Setiap Container memiliki request 2GiB untuk penyimpanan lokal sementara. Setiap Container memiliki limit 4GiB untuk penyimpanan lokal sementara. Maka, Pod tersebut memiliki jumlah request 4GiB penyimpanan lokal sementara, dan limit 8GiB.
apiVersion: v1
kind: Pod
metadata:
name: frontend
spec:
containers:
- name: db
image: mysql
env:
- name: MYSQL_ROOT_PASSWORD
value: "password"
resources:
requests:
ephemeral-storage: "2Gi"
limits:
ephemeral-storage: "4Gi"
- name: wp
image: wordpress
resources:
requests:
ephemeral-storage: "2Gi"
limits:
ephemeral-storage: "4Gi"
Saat kamu membuat sebuah Pod, Kubernetes scheduler memilih sebuah Node di mana Pod tersebut akan dijalankan. Setiap Node memiliki jumlah maksimum penyimpanan lokal sementara yang dapat disediakan. Untuk lebih lanjut, lihat "Hal-hal yang dapat dialokasikan Node".
Scheduler memastikan bahwa jumlah dari request-request sumber daya dari Container-Container yang dijadwalkan lebih kecil dari kapasitas Node.
Untuk isolasi pada tingkat kontainer, jika lapisan yang dapat ditulis dari sebuah Container dan penggunaan log melebihi limit penyimpanannya, maka Pod tersebut akan dipindahkan. Untuk isolasi pada tingkat Pod, jika jumlah dari penyimpanan lokal sementara dari semua Container dan juga volume emptyDir milik Pod melebihi limit, maka Pod teresebut akan dipindahkan.
Saat penyimpanan lokal sementara digunakan, ia dipantau terus-menerus oleh Kubelet. Pemantauan dilakukan dengan cara memindai setiap volume emptyDir, direktori log, dan lapisan yang dapat ditulis secara periodik. Dimulai dari Kubernetes 1.15, volume emptyDir (tetapi tidak direktori log atau lapisan yang dapat ditulis) dapat, sebagai pilihan dari operator klaster, dikelola dengan menggunakan project quotas. Project quotas aslinya diimplementasikan dalam XFS, dan baru-baru ini telah diubah ke ext4fs. Project quotas dapat digunakan baik untuk monitoring dan pemaksaan; sejak Kubernetes 1.16, mereka tersedia sebagai fitur alpha untuk monitoring saja.
Quota lebih cepat dan akurat dibandingkan pemindaian direktori. Saat sebuah direktori ditentukan untuk sebuah proyek, semua berkas yang dibuat pada direktori tersebut dibuat untuk proyek tersebut, dan kernel hanya perlu melacak berapa banyak blok yang digunakan oleh berkas-berkas pada proyek tersebut. Jika sebuah berkas dibuat dan dihapus, tetapi tetap dengan sebuah file descriptor yang terbuka, maka berkas tersebut tetap akan memakan ruangan penyimpanan. Ruangan ini akan dilacak oleh quota tersebut, tetapi tidak akan terlihat oleh sebuah pemindaian direktori.
Kubernetes menggunakan ID proyek yang dimulai dari 1048576. ID-ID yang
digunakan akan didaftarkan di dalam /etc/projects
dan /etc/projid
.
Jika ID-ID proyek pada kisaran ini digunakan untuk tujuan lain pada sistem,
ID-ID proyek tersebut harus terdaftar di dalam /etc/projects
dan /etc/projid
untuk mencegah Kubernetes menggunakan ID-ID tersebut.
Untuk mengaktifkan penggunaan project quotas, operator klaster harus melakukan hal-hal berikut:
Aktifkan feature gate LocalStorageCapacityIsolationFSQuotaMonitoring=true
pada konfigurasi Kubelet. Nilainya secara bawaan false
pada
Kubernetes 1.16, jadi harus secara eksplisit disetel menjadi true
.
Pastikan bahwa partisi root (atau partisi opsional runtime) telah dibangun (build) dengan mengaktifkan project quotas. Semua sistem berkas (filesystem) XFS mendukung project quotas, tetapi sistem berkas ext4 harus dibangun secara khusus untuk mendukungnya
Pastikan bahwa partisi root (atau partisi opsional runtime) ditambatkan (mount) dengan project quotas yang telah diaktifkan.
Sistem berkas XFS tidak membutuhkan tindakan khusus saat dibangun; mereka secara otomatis telah dibangun dengan project quotas yang telah diaktifkan.
Sistem berkas ext4fs harus dibangun dengan mengaktifkan quotas, kemudian mereka harus diaktifkan pada sistem berkas tersebut.
% sudo mkfs.ext4 other_ext4fs_args... -E quotatype=prjquota /dev/block_device
% sudo tune2fs -O project -Q prjquota /dev/block_device
Untuk menambatkan sistem berkasnya, baik ext4fs dan XFS membutuhkan opsi
prjquota
disetel di dalam /etc/fstab
:
/dev/block_device /var/kubernetes_data defaults,prjquota 0 0
Sumber daya yang diperluas (Extended Resource) adalah nama sumber daya di luar domain kubernetes.io
.
Mereka memungkinkan operator klaster untuk menyatakan dan pengguna untuk menggunakan
sumber daya di luar sumber daya bawaan Kubernetes.
Ada dua langkah untuk menggunakan sumber daya yang diperluas. Pertama, operator klaster harus menyatakan sebuah Extended Resource. Kedua, pengguna harus meminta sumber daya yang diperluas tersebut di dalam Pod.
Sumber daya yang diperluas pada tingkat Node terikat pada Node.
Lihat Device Plugin untuk cara menyatakan sumber daya device plugin yang dikelola pada setiap node.
Untuk menyatakan sebuah sumber daya yang diperluas tingkat Node, operator klaster
dapat mengirimkan permintaan HTTP PATCH
ke API server untuk menentukan kuantitas
sumber daya yang tersedia pada kolom status.capacity
untuk Node pada klaster.
Setelah itu, status.capacity
pada Node akan memiliki sumber daya baru tersebut.
Kolom status.allocatable
diperbarui secara otomatis dengan sumber daya baru
tersebut secara asynchrounous oleh Kubelet. Perlu dicatat bahwa karena scheduler
menggunakan nilai status.allocatable
milik Node saat mengevaluasi muat atau tidaknya
Pod, mungkin ada waktu jeda pendek antara melakukan PATCH
terhadap kapasitas Node
dengan sumber daya baru dengan Pod pertama yang meminta sumber daya tersebut untuk
dapat dijadwalkan pada Node tersebut.
Contoh:
Berikut sebuah contoh yang menunjukkan bagaimana cara menggunakan curl
untuk
mengirim permintaan HTTP yang menyatakan lima sumber daya "example.com/foo" pada
Node k8s-node-1
yang memiliki master k8s-master
.
curl --header "Content-Type: application/json-patch+json" \
--request PATCH \
--data '[{"op": "add", "path": "/status/capacity/example.com~1foo", "value": "5"}]' \
http://k8s-master:8080/api/v1/nodes/k8s-node-1/status
~1
adalah encoding untuk karakter /
pada jalur (path) patch.
Nilai jalur operasi tersebut di dalam JSON-Patch diinterpretasikan sebagai sebuah JSON-Pointer.
Untuk lebih lanjut, lihat IETF RFC 6901, bagian 3.Sumber daya yang diperluas pada tingkat klaster tidak terikat pada Node. Mereka biasanya dikelola oleh scheduler extender, yang menangani penggunaan sumber daya dan kuota sumber daya.
Kamu dapat menentukan sumber daya yang diperluas yang ditangani oleh scheduler extender pada konfigurasi kebijakan scheduler.
Contoh:
Konfigurasi untuk sebuah kebijakan scheduler berikut menunjukkan bahwa sumber daya yang diperluas pada tingkat klaster "example.com/foo" ditangani oleh scheduler extender.
ignoredByScheduler
menentukan bahwa scheduler tidak memeriksa sumber daya
"example.com/foo" pada predikat PodFitsResources
miliknya.{
"kind": "Policy",
"apiVersion": "v1",
"extenders": [
{
"urlPrefix":"<extender-endpoint>",
"bindVerb": "bind",
"managedResources": [
{
"name": "example.com/foo",
"ignoredByScheduler": true
}
]
}
]
}
Pengguna dapat menggunakan sumber daya yang diperluas di dalam spesifikasi Pod seperti CPU dan memori. Scheduler menangani akuntansi sumber daya tersebut agar tidak ada alokasi untuk yang melebihi jumlah yang tersedia.
API server membatasi jumlah sumber daya yang diperluas dalam bentuk
bilangan bulat. Contoh jumlah yang valid adalah 3
, 3000m
, dan
3Ki
. Contoh jumlah yang tidak valid adalah 0.5
dan 1500m
.
kubernetes.io
yang sudah dipakai.Untuk menggunakan sebuah sumber daya yang diperluas di sebuah Pod, masukkan nama
sumber daya tersebut sebagai nilai key dari map spec.containers[].resources.limit
pada spesifikasi Container.
Sebuah Pod hanya dijadwalkan jika semua request sumber dayanya terpenuhi, termasuk
CPU, memori, dan sumber daya yang diperluas manapun. Pod tersebut akan tetap
berada pada kondisi PENDING
selama request sumber daya tersebut tidak terpenuhi.
Contoh:
Pod di bawah meminta 2 CPU dan 1 "example.com/foo" (sebuah sumber daya yang diperluas).
apiVersion: v1
kind: Pod
metadata:
name: my-pod
spec:
containers:
- name: my-container
image: myimage
resources:
requests:
cpu: 2
example.com/foo: 1
limits:
example.com/foo: 1
Dapatkan pengalaman langsung menentukan sumber daya memori untuk Container dan Pod.
Dapatkan pengalaman langsung menentukan sumber daya CPU untuk Container dan Pod.